Senin, 02 Januari 2012

Pengharapan Seorang gadis.

Indah.. seindah-indahnya.
Bahagia.. sebahagia-bahagianya.
Hingga ku tak ingin melihat semua kesakitan, semua luka masalalu
Hingga ku tak ingin mengingat semua air mata yang telah menetes
Karena kau telah kembali untuk ku.
Kembali menjadi seseorang yang telah menabur kebahagiaan di hati ini
Memberi cinta dan kasih sayang, hanya kau yang aku nanti.
Hanya kau yang aku inginkan untuk menjadi pelengkap hidupku
Menjadi peneduh jiwaku, pelindung ragaku, pemimpin ibadahku, sandaran hidupku, menemani dikala aku sepi, memberi kekuatan dikala aku terpuruk..
Aku tak ingin ini semua hanya menjadi sebuah mimpi indah yang sewaktu-waktu membangunkan ku, membuka mata dan menerima kenyataan yang tak pernah aku inginkan.
Mengubur semua mimpi indah itu, merelakan semuanya hilang dan lenyap.
Demi mendapatkan RESTU orang tua, menikah dengan orang tidak aku cintai.
Melepaskan orang terkasih yang sangat aku dambakan sejak dulu.

Sanggupkah? Mampukah aku menjalani semua ini kelak??
Betapa bahagia nya aku jika kelak aku akan dapat dipersatukan dengan lelaki yang sangat aku cintai, menghabiskan sisa waktuku bersamanya..
Namun kebahagiaan ku juga terletak pada sosok kedua orang tua ku, ingin sekali menuruti apa yang mereka inginkan. Aku mengerti betul apa yang mereka inginkan semata-mata hanya untuk yang terbaik bagi ku.

Tetapi, mengapa perasaan ini tidak dapat dipungkiri bahwa aku memang sangat mencintainya dan dapat bahagia bersamanya dalam keadaan apapun????
Saat ini, aku hanya dapat menikmati sisa hari-hariku bersamanya sebelum akhirnya nanti PERPISAHAN yang harus ku putuskan.
Namun aku tetap berharap, Tuhan akan memberikan kami jalan jika memang kami berjodoh. Bantu dia dalam menghadapi kerasnya orang tua ku, Tuhan.
Mudahkan dia dalam mencairkan hati orang tua ku, agar kelak hubungan kami mendapat RESTU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar