Minggu, 29 April 2012

Guratan Hati


ketika semua tak seperti yang direncanakan
air mata penyesalan yang dikeluarkan
kenapa engkau rela merobohkan istana cinta yang telah kita bina
sedangkan aku disini tak kuasa menghadapi derita perpisahan.

 Dahulu kisah yang panjang aku lewati, hanya sendiri berselimut lara. Engkau tak tahu, betapa aku terpuruk dalam kesedihan yang menyayat hati. Keegoisanmu membuat aku pilu, namun tak sedikit pun menipiskan tulusnya rasa sayangku. Teramat sabar hati ini menerima seluruh ucapan dan sikap kerasmu. Keangkuhan dan keegoisan, karena kebencian yang menutupi hati mu. Sempat terbesit untuk menghilangkan rasa ini, segala upaya untuk menghapus semua rasa, memori dan kenangan namun tetap tak bisa. Karena bagiku saat pertama bertemu hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsirkan mu, sejam untuk menyukai mu dan sehari untuk mencintai mu, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan mu.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah, jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Entah seberapa lama aku menanti, seberapa lama aku menunggu dan seberapa lama aku berharap kau akan kembali. Iman ku tak cukup kuat untuk menghadapi keterpurukan ini, hal buruk pun tak dapat aku hindarkan untuk melampiaskan rasa sakitku. Iman memang tak sanggup menepis hal-hal yang dapat membuat aku tenang dan mampu melupakan mu namun aku tetap mendekatkan diri pada sang pencipta, selalu meminta agar dibukakannya pintu hatimu.
Aku pun tak tahu, apa yang begitu membuatku kuat menghadapi kerasnya sikapmu hingga pada akhirnya engkau luluh dan kembali padaku. Betapa bahagianya aku dan selalu mengucap syukur atas doa yang telah dikabulkan oleh Allah. Sesuatu yang selalu diharapkan kembali dan pada akhirnya kembali padaku. Seperti kata khalil gibran :
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
Komitmen kita buat untuk selalu bersama dan tidak ada perpisahan untuk kedua kalinya. Ku yakinkan hati, agar mampu melewati semua yang menghalangi. Semua terasa indah dengan mu, setiap saat bersama selalu terekam dalam benakku. Mimpi-mimpi kian tercipta, tentang kehidupan yang akan dilalui bersama.

Ketika hati telah berbicara
Ketika hati telah yakin
Ketika hati telah menentukan
dan
Ketika hati telah memilih
Saat itulah aku bersungguh sungguh
Bersungguh-sungguh untuk menitipkan hatiku pada hatimu

Ku mantapkan hati, karena cinta akan datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Cinta akan kembali kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Cinta akan tumbuh kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan cinta akan bersemi kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan. Seluruh rasa ini hanya untukmu, segala yang kau minta aku coba turuti, segala yang kau mau aku lakukan, ku terima seluruh kekurangan mu.
Namun mengapa, saat ini konflik itu terjadi lagi bukan karena pengkhianatan cinta ataupun rasa yang hilang. Tetapi masih karena kau tak mau mengerti apa yang sesungguhnya aku mau. Mungkin seperti pada tulisan sebelumnya yang berjudul “ternyata kita berbeda” yang pernah aku jabarkan, apa yang menjadi mau ku tak pernah engkau mengerti. Memang, sudah kau lakukan tetapi belum seperti yang aku harapkan.
Tuntutan ku, sebenarnya hanya ingin merasakan seperti pada umumnya wanita lain yang memiliki kekasih dengan perhatian yang begitu besar. Segala keinginan yang diminta oleh pasangan nya, selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan nya sebagai bukti rasa cintanya yang begitu besar. Hal apapun mereka lakukan untuk membuat pasangannya bahagia.
Terkadang timbul rasa iri, jika melihat temanku diberi perhatian yang begitu besar oleh pasangannya. Dari permintaan kecil hingga hal-hal yang berhubungan dengan financial, selalu diberikan oleh pasangannya. Aku tidak menuntut untuk hal yang berhubungan dengan financial, namun keinginan kecil ku saja tidak kau indahkan.
Aku tidak menuntut untuk dibelikan baju, tas, sepatu ataupun barang yang lainnya, aku hanya meminta satu batang mawar putih saja tidak kau wujudkan dari dulu. Sudah ku tunggu berhari-hari, berminggu-minggu tak kunjung kau wujudkan permintaan ku. Aku memang bisa membelinya sendiri namun jelas akan berbeda arti bukan, padahal dari hal ini saja sesungguhnya dapat lebih merekatkan lagi hubungan kita. Aku mengerti dan memahami bahwa memang kau bukan lelaki yang romantis, sudah ku berikan cara dan peluang untuk hal itu namun belum juga kau pergunakan dengan baik.
Saat aku ulang tahun, aku sangat mengharapkan ada sesuatu yang indah darimu. Bukan barang mahal ataupun merayakannya dengan makan romantis di restoran mewah, yang aku inginkan hanya suatu peristiwa yang tak akan aku lupakan meskipun sekedar menghabiskan waktu berdua ketempat yang aku suka atau surprise walau dengan hanya satu buah cupcake beserta lilinnya atau dikirimkan seikat mawar putih saja namun tak ada satupun yang engkau lakukan untuk membuat hari jadiku bermakna dengan mu. Mungkin tak penting bagi mu, tapi hal kecil darimu saja sangat berati untukku.
Cobalah kau tunjukan rasa cintamu lewat sikap dengan perhatian yang begitu besar padaku pada moment-moment yang indah, hanya itu yang sebenarnya aku mau agar hatiku lebih yakin bahwa kau yang aku harapkan untuk bisa menjadi yang terbaik.
Bukan maksud ku mengubah jati diri mu menjadi seperti yang aku inginkan, hanya saja aku ingin engkau mengerti yang sesungguhnya aku mau sehingga cinta kita selalu terjaga keharmonisannya. Aku yakin bahwa sesungguhnya engkau juga ingin membuat aku bahagia, mungkin saja engkau belum mengerti bagaimana caranya untuk mewujudkannya.
Hilangkan keegoisan dan keangkuhan mu, jika kau cinta katakan dan selalu tunjukan cinta mu. Jika kau sayang, buatlah orang yang kau sayang bahagia selalu saat berada di dekatmu. Rasa cinta dan sayang, akan terpancar dengan sendirinya dari hati melalui perbuatan tanpa harus dibuat-buat ataupun bersandiwara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar