Minggu, 20 November 2011

Aku dan Dia Tak Satu Kata


Aku baru tersadar bahwa cinta tak selalu dapat menyatukan perbedaan prinsip, perbedaan pikiran, perbedaan hati, dan perbedaan sifat. Cinta tak selalu menang dalam urusan kehidupan. Cinta akan mati bila terus di sakiti, cinta akan musnah bila terus di permainkan, cinta akan hilang pada saat hati tak sanggup lagi menahan perih yang selalu di pendam. Itu lah cinta, yang memberi hiasan dalam hidup tetapi terkadang pula menjadi duri yang akan membuat goresan luka dihati.
Itulah cinta yang aku rasakan sekarang!!!
Cinta yang aku rasa menjadi beban dalam hati, berharap dia akan menjadi seseorang yang terbaik dalam hidup ku, menjadi seseorang yang terakhir mengisi ruang hati namun apa daya kasih tak sampai. huhuu
Dia adalah cinta pertama ku, cinta yang tumbuh sejak usia ku baru memasuki masa pubertas. Saat itu aku baru saja pindah rumah, yang pada akhirnya aku merasakan cinta pada pandangan pertama karena dia berstatus sebagai tetangga ku. Oo oooouuww, Dan status dia di sekolah sebagai kakak kelas ku.
Dia adalah sosok yang begitu menarik di mata ku, entah mengapa hati ini merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Hati yang selalu ingin melihatnya, selalu ingin menatap matanya yang penuh arti. Dimata ku dia seseorang laki-laki yang tak banyak bicara tetapi mata nya dapat mengutarakan apa yang dia rasa, dia laki-laki yang angkuh tetapi di balik keangkuhan nya ada kelembutan yang tersembunyi.
Dia tidak banyak memiliki teman perempuan, bahkan dia hanya beberapa kali memiliki kekasih itu pun sudah lama dan terjadi disaat-saat dia masih dalam bangku sekolah dasar.. hahahaaa (cinta monyet ni yeee)!! Kepribadian nya yang sangat tertutup membuat ku penasaran dan ingin mengetahui bagaimana kehidupan dia sesungguhnya.
Namun cinta aku itu hanya sebatas harapan, bertahun-tahun aku menyimpan perasaan itu. Perasaan yang muncul tidak disangka-sangka, yang menjadi cinta pertama ku (tapi bukan pacar pertama ku, hehe).
Setelah bertahun-tahun memendam perasaan cinta itu, akhirnya saat aku duduk di kelas 2 SMA cinta itu terbalaskan. Cinta yang hampir musnah, kini hidup kembali saat dia mulai mendekati ku. Mungkin karena kebersamaan yang sering terjadi cinta itu tumbuh di hati nya.
Pergi ke sekolah selalu bersama dia, karena pada waktu itu papa menyuruh ku untuk berangkat bareng bersamanya (maklum, aku belum berani bawa motor sendiri. he). Kebersamaan yang terus terjadi, setiap pagi melihatnya pulang sekolah bertemu dia kembali merupakan suatu hal yang tak pernah aku duga sebelumnya. Dulu hanya sekedar mimpi bagi ku, dan saat-saat itu telah menjadi nyata.
Setelah beberapa bulan kita menjalani hari-hari bersama, dia pun akhirnya menyatakan perasaan nya kepada ku. Betapa bahagianya aku pada saat itu, masih teringat jelas di benak ku moment spesial yang terjadi pada tanggal 13 September 2008.
Dia mengutarakan perasaan suka dan cinta nya di hadap ku, dia juga langsung meminta jawaban saat itu juga (karena dia paling gak suka yang nama nya nunggu katanya). Yaah, pastinya langsung aku terima dia sebagai kekasih aku. Seorang kekasih yang sejak lama aku idam-idamkan selama bertahun-tahun.
Menjalani hubungan indah itu secara backstreet, karena kita bertetangga bahkan tetangga yang paling dekat jaraknya antar rumah.. huhuuuu. Itu lah sebabnya, kita memilih diam dan tidak memberi tahu siapa pun termasuk orang tua kita masing-masing. Kita tak takut hubungan kita di tentang oleh mereka, kita takut orang-orang disekitar mencemo’oh hubungan kita.
Sebisa mungkin kita sembunyikan hubungan itu, tetapi benar kata pepatah “serapat-rapatnya bangkai di sembunyikan, pasti akan tercium juga.” Dan hubungan kita pun lama kelamaan di ketahui oleh teman-teman, yang akhirnya pun orang tua kita masing-masing mengetahuinya. Namun mereka hanya diam dan memantau kita dari jauh, yaaa bisa di bilang hubungan ini telah menjadi rahasia umum.
Memang terkadang kita di hadapi oleh beberapa masalah, dan itu hal yang jawar bagi sebuah hubungan yang kita jalani. Alhamdullilah nya, masalah yang kita hadapi tidak separah apa yang kita bayangkan pada saat itu. Telah 8 bulan kisah itu berjalan, waktu yang dirasa lumayan cukup untuk mengenal kepribadiaan nya.
Namun tak disangka-sangka, saat aku telah mengenal bagimana kepribadiaan nya masalah besar muncul hingga berakibat pada hubungan kita yang berujung pada perpisahan. Salah satu hal terburuk yang aku alami, hingga aku tak dapat mengontrol diri. Yang aku rasakan, sakit yang teramat dalam. Yang aku lakukan, terus dan terus menangisi perpisahan itu. Perpisahan yang tak aku ketahui apa penyebabnya, perpisahan itu adalah keputusan sepihak yang di ambil olehnya. Dan dia tidak memberi tahu ku, mengapa dia ingin mengakhiri hubungan kami ini.
Berbagai cara agar aku tahu apa yang menjadi penyebab perpisahan itu, dan akhirnya aku sedikit mengetahui alasan nya hingga dia memutuskan hubungan kami. Alasan yang aku rasa tidak benar, tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi.
Cerita kisah ini akan berlanjut lagi, pada tulisan ku selanjutnya....................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar