Bagi ku, Sahabat adalah seseorang yang selalu ada dikala susah maupun senang. Sahabat adalah seseorang yang mengerti apa kekurangan dan kelebihan kita. Sahabat adalah seseorang mau menegur di saat kita salah, juga mampu menutupi kesalahan/keburukan kita di depan orang lain. Sahabat adalah seseorang yang rela mengorbankan perasaannya untuk untuk kita. Sahabat adalah Aku (Livia), Sherly, Steven dan David. Kita adalah empat sekawan yang berkumpul dalam suatu organisasi yang bernama SAHABAT.. hehe
Aku, Sherly, Steven dan David sudah bersahabat selama 4 tahun lebih, dari semenjak kita duduk di bangku kelas 2 SMP hingga saat ini kita telah duduk di bangku kelas 3 SMA. Aku sangat mengenal mereka masing-masing, karena 4 tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk bisa mengenal kepribadian mereka masing-masing.
“Sherly??” Eemm.. Dia seorang gadis yang cantik, anggun, selalu ingin terlihat perfect, periang, manja juga baweeeell... wajar seh kalo dia manja dan bawel, dia itu anak terakhir dari 4 bersaudara dengan 1 kakak perempuan dan 2 kakak laki-laki yang cukup tampan “maka nya aku senang kalo main kerumah dia, cuci mata dikit..hehe” sambil tertawa kecil. Dari keluarga baik-baik, yang harmonis dan berkecukupan. Tetapi ada sifat dari dia yang gak aku suka, dia genit gak bisa diem tuh kalo liat cowo ganteng dikit. “hehe, sama sih kaya aku dikit, tapi gak separah dia lah” tertawa geli. Dan kalo ada maunya harus diturutin, kalo kita gak diturutin otomatis deh dia ngambek ngediemin kita bertiga seharian. Selalu hobbi bersolek, ke sekolah pun dia bawa x tuh seperang alat dandan nya dia. “Beeehh, puuusssiiiiingg deh ngeliatnya” sambil garuk-garuk kepala.
“STEVEN??” waaahh, sahabat aku yang satu ini idaman kaum wanita di sekolah deh. Dimana-mana selalu digangguin cewe-cewe, ampe facebooknya nih penuh wall’an dari para penggemar dia.wooouuu Tapi, untung aja sahabat aku ini gak playboy bahkan dia belum punya pasangan. Dia sangat selektif untuk memilih wanita yang akan menjadi pasangannya, “Perfectoo bukan..” hahaha selain wajah yang tampan rupawan, dia juga baik hati dan tidak sombong looh. Ckckck Cool, maco, memiliki tubuh proporsional dengan postur tinggi dan gagah. Dan yang paling penting, dia cerdas dan memiliki sifat sosial yang tinggi terhadap sesama. Di sekolah dia siswa berprestasi dan terpilih menjadi ketua osis. “waahh, pantes aja kan kalo dia dikejar-kejar banyak cewe” ciicuuuittt bersiul..
“David??” eeemm, dulu waktu aku baru kenal si David ini dia agak sedikit nakal seh. Sering membolos, tidak pernah mengerjakan tugas, pokoknya sekolahnya Cuma buat main-main deh. Namun setelah bersahabat dengan kita-kita, ia bisa berubah. Tidak sering bolos sekolah lagi, berangkat sekolah tepat waktu karena selalu bareng si Steven. Dulu waktu pertama kenal agak-agak berbau premanisme seh, “hehe, maaf yaa vid..” tapi dia sebenernya anak yang baik kok. Dia berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, tetapi orang tuanya telah lama berpisah. Mungkin karena itu, yang menjadi penyebab dia jadi anak yang nakal dulu.
Dan “AKU???” eeemm, jadi gak enak ni menggambarkan diri aku sendiri. hehe Aku itu seorang gadis yang cuek yah, cuek bukan dalam arti yang negatif saja looh..:p dalam hal penampilan aku cuek, sedikit bawel tetapi juag sedikit pendiam, eem gimana yah?? Setengah-setengah aja deh, hehe aku hobby berpetualang ke suatu tempat yang belum pernah aku kunjungi, aku suka pantai, gunung, dan lembah pokoknya yang berbau alam gitu deh.. ckckc untung nya aku punya para sahabat yang sama juga dengan hobby yang aku suka, jadi kita sering juga tuh berpetualang ke suatu tempat.
Kita berempat telah duduk dibangku kelas 3 SMA, yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional. Suatu ketika kami berempat sedang berkumpul di taman sekolah, tiba-tiba Steven berkata, “Sebentar lagi kita kelulusan kawan, kita akan melanjutkan hidup sesuai dengan tujuan masing-masing. Kemana kalian akan melanjutkan masa depan kalian?”
“aku ingin melanjutkan kuliah ke UNPAD yang berada di Bandung, dari dahulu aku ingin sekali tinggal di bandung” ujar ku sambil menatap masa depan. Lalu sherly membalas dengan gurauan, “aku ingin menikah sajalah dengan pangeran tampan ku” sambil tertawa kegirangan. “ wooooooooouuuuuu....” Aku dan lainnya menyoraki sherly. Dipembicaraan kami ada yang tidak merespon pertanyaan steven, David hanya terdiam dan terlihat seperti memikirkan sesuatu. Aku menegurnya, “David, bagaimana dengan mu?”
Dia merasa kebingungan untuk menjawab pertanyaan ku, “eeemm, akuuu belum tau akan melanjutkan kemana nanti setelah lulus. Kemungkinan aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi seperti kalian, mungkin mencari pekerjaan.” Jawabnya, dengan ratapan sedih. “jangan sedih vid, gak semua orang yang tidak kuliah itu tidak dapat sukses nantinya. Kalau kamu bekerja dengan tekun, pasti suatu saat kamu akan meraih kesuksesan mu” ujar ku menghiburnya.
“heeyy, bagaimana kalau nanti setelah kelulusan kita berlibur? Sekalian perpisahan, nanti kita sudah sulit berkumpul seperti ini lagi. Hikzz hikzz” ujar sherly.
Steven menjawab, “waaahh, ide yang bagus tuh. Mau kemana nih liburan dan perpisahan kita?”
“eeemm, bagaimana kalau kita pergi ke bromo teman-teman?” ujarku, dengan wajah ku yang cerah kegirangan. “waaahh, boleh juga tuh kita berkemah disana untuk beberapa hari” jawab steven.
“okeeh, jadi kapan neh kita berangkat kesana?” tanya david.
“kelulusan kan tanggal 24 April tuh teman, bagaimana kalau lusanya kita berangkat??” jawab steven. “okee dech, ayooooo kita bersenang-senang kawan...” sahut sherly dengan suara manjanya.
Hari kelulusan pun tiba, nama kami berempat pun tertera di daftar siswa yang lulus.
“saatnya kita bersiap untuk pergi ke Bromoo...”ujarku.
Hari yang dinanti-nanti pun tiba, kami berempat pergi ke bromo dengan menggunakan pesawat karena waktu yang tidak memungkinkan untuk kami pergi menggunakan kendaraan jalur darat. karena setelah berlibur, kami harus bergegas menyiapkan diri untuk mengikuti test masuk perguruan tinggi negeri.
Akhirnya kami tiba di tempat tujuan kami pada siang hari, gunung Bromo yang terletak di Probolinggo di daerah Jawa Timur ini memang tempat wisata yang sungguh mengagumkan.
“woooooouww, indahnya dengan padang pasir yang luas, gunung yang berselimutkan awan, sebentar lagi sunset teman kita harus cepat-cepat naik ke atas agar tidak kehilangan moment itu” ujarku.
“iya, kita harus bergegas. Kita juga harus mendirikan tenda disana, ayyooo” jawab steven.
Dengan membawa perbekalan camping yang begitu banyak, kita menyusuri hutan-hutan untuk kita tiba di puncak gunung. Ditengah-tengah perjalanan sherly yang berada dibarisan paling akhir berkata “teman-teman, aku lelah aku ingin beristirahat lama sejenak” dia menghentikan langkah, dan duduk sejenak.
Kami hanya menyahut tanpa berbalik melihatnya, “iya, jangan lama-lama ya sebentar lagi sekitar 30 menit lagi kita sampai lho kita jalan pelan-pelan yah sher” sherly menjawab,” iyaaaa..”
Sherly yang sedang beristirahat dan duduk pada sebatang pohon yang tumbang mengeluarkan minuman dari tasnya. Pada saat itu teman-teman sudah jalan agak jauh ke atas dan hampir tak terlihat lagi. Lalu, sherly bergegas memasukan minumannya ke dalam tasnya dan menyusul teman-temannya.
Setelah berjalan agak lama, sherly merasa kebingungan. Ia berkata”kemana ya mereka? Kenapa tidak terlihat juga, padahal aku sudah bergegas untuk mengejar mereka sepertinya aku tersesat” dengan wajah yang cemas sherly berkata.
“tunggu stev, kemana sherly yah? Kenapa dia tidak segera menyusul kita?? Jangan-jangan tuh anak tersesat. Ayoo, kita cari dia dulu” ujar ku.
Kami bertiga turun kembali untuk mencari sherly. Yang ternyata sherly memang tersesat, disepanjang jalan yang kami lewati dia tidak terlihat. Kami khawatir mencari-cari dia. Dengan berteriak, kami memanggil “Sherly!! Sherly!!” dengan raut wajah kami yang begitu cemas dengan keberadaan sherly.
Sementara sherly, hanya terduduk dibawah pohon dan menangis ketakutan karena hari menjelang petang. Ia tersesat karena pada saat ingin naik ke puncak gunung, ia tidak berdoa dan permisi kepada penjaga gunung Bromo tersebut. Ia juga berkata seenaknya, yang mungkin penjaga Bromo tersebut tidak suka dengan keberadaan dia. Karemna mitos nya memang begitu, di setiap gunung memiliki aturan dan adat yang harus dijalani agar kita tidak disesatkan oleh ghaib.
Setelah kita mencari belum tampak tanda-tanda keberadaan sherly. David berkata, “sudah kita lapor saja pada pos penjaga, agar kita dibantu dalam mencari sherly. Hari juga sudah mulai petang. Kita harus cepat-cepat ni, kasian sherly sendirian”
Lalu kita melapor pada pos penjaga, yang akhirnya kita dibantu untuk mencari teman kita yang tersesat. Kita berpencar untuk mencari sherly, setelah berteriak-teriak menyusuri hutan. Akhirnya sherly ditemukan oleh para penjaga gunung, “hey, ini teman kalian bukan?” pak penjaga bertanya.
“sherly?” ujar ku dan langsung memeluk dia yang sedang lemas karena ketakutan. “maafkan kami yah, telah meninggalkan mu saat kamu ingin beristirahat. Karena kami ingin cepat-cepat untuk tiba di puncak kami meninggalkan mu, maafkan kami yah” kata steven.
Sherly menjawab, “sudahlah, tidak apa-apa teman yang penting sekarang aku sudah bersama-sama kalian lagi.”
Kami melanjutkan perjalanan yang sebentar lagi akan sampai di puncak nya.
Setelah menyusuri hutan dan jalan yang berliku selama 3 jam, akhirnya kami sampai di puncak gunung bromo. Dan kita tiba di puncak, tepat pada saat sunset. Memandang indahnya alam, menyaksikan matahari yang tenggelam di ufuk barat.
“lihat kawan, sangat indah bukan? Sungguh ciptaan Tuhan yang begitu besar dengan segala keindahannya..” ujar ku
Steven menjawab, “iya benar, Mahakarya Tuhan yang begitu mempesona. Tetapi jangan jadikan ini liburan yang terkhir untuk kita kawan, walaupun tujuan kita nanti berbeda-beda komunikasi kita tidak boleh putus ya. Dan nanti saat kita raih kesuksesan, kita harus berlibur menjelajahi dunia. Setuju???”
“Setujuuuu...” sahut kami bersama.
Kami sangat menikmati liburan kami kali ini, sebagai perpisahan sementara untuk meraih cita-cita kami dimasa depan, walaupun terjadi sedikit masalah saat hilangnya si sherly di tengah hutan itu tidak menjadi penghalang kami untuk merasakan kebahagiaan liburan bersama. Pastinya kejadian itu akan menjadi pelajaran untuk kami, untuk terus bersama-sama dalam menghadapi segala sesuatunya.
Kami berempat akan menjaga hubungan persahabatan kami, walau kami berada di tempat yang jauh dan jarang bertemu. Persahabatan kami tidak boleh terputus karena jarak dan waktu, karena persahabatan itu akan kekal dan tidak ada kata cerai atau berpisah.
Kerennn,,, Jaga persahabatan kalian yah. nice to know you sist.
BalasHapus